News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Bermata Empat

Gue adalah salah satu orang dari banyak orang yang "bermata empat" atau berkacamata. Ya, beberapa dari kalian waktu baca ini pasti ada yang berkacamata. Mungkin juga kalian yang berkacamata tersinggung sama judul post ini. Yak, "bermata empat". Tapi tenang, gue bakal bela kalian, bro and sis.

Yak, kata "bermata empat" mungkin buat kita, para "glasser" adalah sebuah kata yang menyakitkan karena mengandung faktor bullying. Gue sering dikatain gitu. "Eh, kamu mata empat!" Ya, itu yang dikatakan oleh temen-temen gue kepada gue. Gue berusaha untuk kuat. Karena gue punya prinsip, Ini hidup gue, lo ga perlu urusin hidup gue. Karena gue yakin, meski orang lain nge-judge kita mati-matian, tapi kalau dalam diri kita sendiri ga ada kemauan untuk berubah, ya sama aja hasilnya nol.

Mata empat. Gue bingung, kenapa kok disebut dengan "mata empat". Orang kita manusia diciptakan dengan dua mata atau sepasang mata oleh Tuhan. Dan kacamata hanya sebagai alat untuk membantu penglihatan, dan bukan sebagai mata ketiga dan keempat. Toh ya di kacamata cuma ada lensa. Kan ya ga ada kornea, pupil, dan lain sebagainya. Jadi, kalau lo anggap orang yang berkacamata itu "bermata empat" berarti lo salah besar.

Sekedar sharing guys, awal gue pakai kacamata itu waktu kelas 5 (kurang lebih). Muka gue otomatis berubah. Muka gue tambah culun. Lucu kata temen-temen gue. Atau bisa dibilang hanya sebatas "orang yang gue kenal". Gue di-bully dengan cara yang tidak enak. Ya, dengan cara ditertawain. Gue malunya setengah mati bro. Sampai gue hampir aja mau melepas kacamata itu. Yu now it lah. Dan sampai sekarang gue pakai kacamata kesayangan gue. Dan juga sampai sekarang bullying itu masih ada. Tapi, gue masih berusaha untuk kuat. Toh ya yang merasakan manfaatnya kita kok, sana yang protes. Kan ya ga wajar?

Jadi, inti dari posting ini adalah, lo jangan nge-judge orang yang berkacamata. Toh ya kamu ga tau, apakah kamu akan selamanya tak berkacamata. Kalau kamu di pihak orang yang kamu bully, gimana rasanya? Mari kita instropeksi diri.

Komen dong h3h3h3h3

6 Komentar

  1. Emm.. kalo masalah bullying demik. Anggap saja angin lewat. Jangan baper, anggap saja candaan, kalo kelawatan.. ya tegur, kalo bosen diemin aja btar dia capek sendiri..

    BalasHapus
  2. Gua pribadi sih menganggap orang2 yg pake kacamata itu malah jadi keliatan pinter. Antepin aja orang2 yg suka ngebully, itu tandanya mereka sirik

    BalasHapus
  3. Well, bagi gue bullying yang kek gitu cuman gue anggep bahan candaan. Bullying apa nggak itu kan cuman dari prespektif kita. Kalo kita bisa ngerubah sudut pandang, secara common sense atau logika, kita nggak bakal tersingung. Santai aja.

    Cheers!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, gue setuju. Tapi yang gue maksud dari "bullying" yang sesungguhnya adalah bullying yang bener-bener bullying.

      Stay cool man :D

      Hapus

*Dengan ngasih komentar, artinya kamu setuju sama peraturan (TOS) blog ini loh ya :D.