News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Bagaimana Cara Pandang Kita Saat Melihat Ke Atas dan Ke Bawah


Setiap orang ada pada posisinya masing-masing. Ada yang di atas, ada yang di bawah. Ada pula yang sejajar dengan kita. Kenapa hal ini ada? Kenapa gak semua disejajarkan aja dengan kita?

Pada dasarnya, hal-hal tersebut ada untuk mewarnai hidup kita. Kalo gak ada itu, hidup kita jadi lempeng-lempeng aja, alias gak ada dinamika yang berarti dalam hidup kita. Hal-hal tersebut bukan untuk membuat kita merasa lebih tinggi dari orang lain alias sombong atau malah merasa minder melihat orang-orang yang di atas kita, namun untuk menyemangati, mengintrospeksi diri kita, sekaligus merendahkan hati kita.

Ada seekor kancil yang cerdik nan pintar mengikuti pemilihan kepala hutan di tempat ia tinggal. Ada pula seekor singa yang sangar nan kuat juga ikut mencalonkan dirinya dalam pemilihan tersebut. Dalam pemilihan tersebut, Kancil-lah yang menang. Singa pun merasa dicurangi, ditipu, dan lain sebagainya. Di sisi lain, kancil merasa bangga dan sombong, termasuk saat ia melihat Singa kalah olehnya, sehingga ia bertindak sewenang-wenang termasuk pada Singa saat ia memerintah sebagai kepala hutan. Sang Kancil pun tidak disukai lagi oleh penduduk hutan, sehingga penduduk hutan ingin melengserkan tahtanya, sementara Singa yang tertutup mata hatinya ingin membunuh dan memakan Kancil tanpa memikirkan hukuman yang akan ia terima setelah itu.

Singkat cerita, Sang Kancil dilengserkan tahtanya oleh penduduk hutan. Singa pun tidak mengurungkan niatnya untuk membunuh Kancil, sehingga Kancil tewas di tangan Singa. Berita Singa yang membunuh Kancil-pun dengan cepat tersebar di seluruh penduduk hutan dan akhirnya Singa-pun dihakimi karena perbuatannya. Sebelumnya, hutan tersebut memiliki peraturan bahwa siapapun yang membunuh hewan lain, ia akan diadili dan diberi hukuman mati, apapun alasannya. Dan benar, Singa-pun terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman mati.

Dari ilustrasi singkat yang gue kasih, dapat disimpulkan bahwa bagaimana cara kita melihat atas dan bawah kita menentukan apa yang nanti bakal kita dapatkan.

Dengan melihat ke bawah, kita diajar untuk bersyukur akan keadaan kita saat ini, di mana masih banyak orang yang jauh di bawah kita--bukan untuk menyombongkan diri dan ngapokno keadaan orang lain yang di bawah kita. Dengan melihat ke atas, kita bukan diajar untuk menjadi iri hati pada orang yang di atas kita, apalagi minder melihat keadaan kita dibanding keadaan orang yang di atas kita, tapi kita diajar untuk terus semangat, pantang menyerah, dan terus berusaha. "Kalau dia bisa, aku pasti bisa." Tapi bukan berarti kita menjadi orang yang memiliki ambisi berlebih sehingga meng-halal-kan segala cara untuk mencapai bahkan melebihi posisi orang yang di atas kita.

Sehingga, pada intinya, sudut pandang saat kita melihat orang yang di atas dan di bawah kita akan menentukan apa yang nanti kita akan dapatkan. Jika kita melihat atas dan bawah kita dengan baik, maka buah yang manis dan segar yang akan kita dapatkan. Namun, jika sebaliknya, kita melihat atas dan bawah kita dengan cara yang tidak baik, maka bersiaplah buah yang beracun dan mematikan yang akan kita dapatkan. Maka, jadilah bijak!

Komen dong h3h3h3h3

0 Komentar