News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Your Guardian Season 2 Part 5: Nama Sang Sekretaris


"Ga usah tegang gitu dong mukanya, saya cuma mau kamu cek-in ID komputer saya."
"Oalah, kirain ada masalah mbak. Ya udah, sini saya cek."

Aku segera mencek ID komputer yang terletak di bagian belakang CPU. Aku dikte-kan ID-nya ke mbak sekretaris itu. Setelah itu, aku mencoba untuk berkenalan dengannya.

"Terima kasih ya."
"Sama-sama mbak. Eh, mbak, ngomong-ngomong, nama mbak siapa ya? Dari awal kita belum kenalan. Hehehehe."
"Masa kamu ga tau nama saya? Orang kamu sering ke ruangan saya kok."
"Ga tau saya mbak."
"Itu yang di meja apa?"

Weladalah, kenapa dari dulu aku ga liat itu name tag di meja ya. Namanya Veranda apa gitu. Kayak nama Belanda.

"Oh iya ya mbak, hahahaha."
"Ya udah, sana balik kerja. Terima kasih sudah bantu saya."
"Siap mbak."

Setelah itu, aku kembali melanjutkan pekerjaanku. Belum sampai ke meja kerjaku, aku bertemu Pak Direktur. Sepertinya Pak Direktur punya proyek besar nih.

"Eh, Ridwan, saya mau bicara sebentar sama kamu."
"Oh iya pak, silahkan."
"Kita masuk ke ruangan saya saja ya."
"Siap pak."

Kami langsung menuju ke ruangan Pak Direktur. Benar dugaanku, Pak Direktur punya proyek besar buat aku.

"Jadi gini Rid, saya punya proyek yang ya... lumayan besar lah buat kamu."
"Proyek apa pak?"
"Oke, jadi gini, kita ini kan perusahaan yang cukup besar tapi kurang dikenal. Aneh ya ini perusahaan, cukup besar tapi kurang dikenal. Hahahaha. Nah, oleh karena itu, kita lagi ada proyek iklan yang bakal ditayangkan di TV, radio, YouTube, dan platform-platform lain. Nah, saya minta kamu jadi kepala bagian editing. Kamu bakal punya tim yang terdiri dari beberapa personil. Gimana, sanggup?"
"Saya mah sanggup-sanggup aja Pak. Hehe."
"Bagus. Oh ya, orang yang jadi kepala proyek ini namanya Bu Christina. Nanti dia bakal jelasin lagi gimana konsep dari iklan yang kita mau."
"Maaf pak, Bu Christina itu orangnya yang mana ya pak?"
"Oh, kamu ga tau ya. Dia kepala bagian promosi."
"Oh, atasannya Febri ya pak?"
"Yup, benar. Mungkin dalam beberapa hari ini kamu bakal dipanggil sama Bu Christina mengenai konsep iklan."
"Siap pak."
"Oke, silahkan kembali bekerja. Terima kasih banyak ya, Rid."
"Sama-sama pak."

Benar perkataan Pak Direktur, 3 hari setelah itu aku dipanggil oleh Bu Christina dan beliau menjelaskan detail proyek yang ingin aku kerjakan.

"Jadi, sudah mengerti?"
"Sudah bu."
"Bagus. Proses shooting kita mulai minggu depan. Jika sudah selesai shooting, file rekaman akan segera diberi ke kamu dan tim untuk di-edit."
"Oke, bu. Siap."
"Kalau ada pertanyaan, silahkan tanyakan ke saya selama saya masih ada di kantor. Ya sudah, silahkan bekerja kembali."
"Terima kasih banyak bu."
"Saya yang harusnya terima kasih sama kamu."

Sebenarnya aku bingung kenapa harus aku yang pegang ini proyek. Padahal kan masih ada senior-seniorku yang lain. Ah, yang penting aku kerja aja, kasih yang terbaik.

Keesokan harinya, sebelum berangkat kerja, aku heran kenapa Ibu mukanya dingin. Tak seperti biasanya.

"Bu, kenapa kok kelihatan aneh? Sakit ya bu?"
"Nggak kok. Ya udah sana cepet berangkat, nanti telat lagi."
"Ya udah bu, hati-hati di rumah."
"Kamu juga hati-hati di jalan."

Pikiran ini tak bisa pergi dari otakku sampai aku tidak bisa konsentrasi saat mengendarai motor. Sampai hampir saja aku menabrak pejalan kaki. Oh Tuhan, lindungi Ibu, Tuhan...

-- Baca kelanjutannya hanya di Michael David Blog! Stay tune! :D

Komen dong h3h3h3h3

0 Komentar